menganti domain blogspot ke TLD punya untung dan rugi yang harus blogger tanggung
Ini sebenarnya adalah kisah teman saya. Sebut saja Amir. Si Amir adalah anak SMA yang mulai rajin ngeblog sejak setahun yang lalu. Traffic blog nya rame. Banyak Traffic organic, yaitu traffic yang berasal dari pencarian google. Melihat trafiq blognya semakin ramai. Amir pun bergabung dengan JV Adsense (kerjasama bagi hasil) kami. karena sudah 2 kali mencoba daftar Adsense di tolak oleh google.
Baca Juga : Rumus daftar Google Adsense dan Aturan main Google Adsense
Sebulan bergabung si Amir sudah menirma transferan dari kami sekitar 500 ribu. Kemudian dia berniat untuk mengganti url blog nya dengan domain TLD (top level domain). Alasan Amir mengganti domain TLD adalah :
1. Alamat jadi lebih mudah di ingat
2. Blog menjadi nampak profesional
3. Menaikkan nilai jual , kalau ada yang mau beli.
4. Meningkatkan kepercayaan, berharap PR dan DA nya naik
5. Artikel blog jadi lebih mudah terindex , “katanya”
Kemudian amir membeli sebuah domain di situs yang terpercaya, meski harga lebih mahal daripada yang dijual temannya di Group FB. Yang penting aman. Prinsip si Amir
Kemudian si Amir mulai belajar cara menganti url blog nya dengan domain TLD. Dan akhir nya berhasil. Amir memang blogger yang Learning by doing. Sukses.
Akan tetapi 2 hari berjalan, Amir mendeteksi ada keanehan di blog nya. Setelah dia mengecek di google webmaster dan Google Analitic.
1. Trafiq blog nya menurun drastis.
2. Backlink yang dulu dibuat dengan susah payah menjadi broken link. Amir mulai stres
3. Pengindexkan blog nya berantakan, karena url nya berubah. Amir tambah stess
Tak putus asa, Amir pun mencari solusi di google. Tapi baru 1 solusi yang dia dapat, yaitu kembali mere-index blog nya di google Webmaster Tool. Submit sitemap dengan url domain yang baru.
Baca juga : Cara Mudah index blog ke google
Selamat berjuang Amir, semoga blog kamu kembali jaya.